Pasang Iklan

Rabu, 22 Oktober 2008

Aku Pun Rindu Padamu



Saat malam tiba, saat ku coba membaca surat-surat lama darimu. Ku merasa kesendirian ini takan berakhir. Walau saat itu ku menyakiti diriku dengan tangisanmu. Ku meresa terhanyut dalam bayangmu sayangku. Sadarlah, dengan memandang malam ini bahwa di tempat yang jauh di sana ku juga merindukanmu. Ku harap dengan kesendirian ini,kita bisa saling mengerti keindahan cinta kita dan perasaan indahnya.
Saat itu, saat dimana terakhir ku memandangmu. Perasaan terbuay yang lama ku jelaskan padamu tak pernah sedikit pun terlupakan

Sisa-sisa mabuk ku belum hilang, pikiran ku melayang saat bayangmu menghadiriku dalam mimpi yang palsu itu. Saat itu ku benamkan diri ini dalam kepalsuan, karena entah seberapa besar rindu yang menyakitkan ini terus mengoyak hatiku. Ternyata semuanya palsu, dan aku tak sanggup mengakhirinya. Sebenar-benarnya apa yang ada kini tak lagi terbawa dalam hati. Kini yang ada hanya kerinduan yang mendalam, tangisan yang menyakitkan dan jalan-jalan yang tak jelas arah dan tujuannya.


Terima kasih sayangku, saat itu kau terima maaf itu dariku. Dengan menelan penyesalan, mungkin ku akan mati membusuk saat ini. Karena meninggalkan mu dalam sepi yang mencekam. Terima kasih sayangku, kau memaafkan cinta yang munafik ini. Walau sebenarnya kita takan saling satu selamanya. Kita akan saling tersakiti dengan kerinduan yang lama atau aku akan mati dalam kesendirian memandang langit gelap ini.
Sejujurnya ku katakan padamu sayangku. jika kau ada kini, ku akan memelukmu dan tak akan pernah ku lepaskan lagi, ku akan katakan bahwa ku mencintaimu selamanya, dan ku akan membawa mu ke tempat di mana kita akan selamanya bersama. Jika kita dapat bersama lagi seperti dulu, aku tidak akan membuat kau menangis padamu, aku akan berjanji tak akan meninggalkanmu dan selamanya kita akan saling berbicara kemesraan.

Tidak ada komentar: