Pasang Iklan

Senin, 08 Desember 2008

Mungkin Kita Tidak Pernah Saling Cinta

Terhenyutkah hati itu saat kita berpisah, saat kita sepakat untuk saling meregangkan kasih dan sayang. Dulu kita pernah saling berkata-kata, tentang sahabat-sahabat kita yang ternyata telah menanti jika suatu saat nanti kita tersakiti. Mungkin tidak cukup jika kita hanya saling merasa memiliki, namun kita harus saling membagi apa yang kita miliki masing-masing.
Ku teringat dahulu, saat dirimu menanti dengan kesabaran. Menantiku dengan penuh kepedihan, namun yang pada akhirnya kita sadar bahwa kita tak saling cinta.
Kini masa yang kelam itu telah berlalu, namun aku tetap tak mengerti dengan janji kita bersama yang dengan tiba-tiba kita saling berkorban. Jika dulu kita tak saling cinta, tapi mengapa kita harus menyakiti yang kita miliki??? dengan susah payahkah kita berdua akan mendapatkan kepuasan yang banyak orang harapkan dari cinta. Jika semua itu benar, kita hanya kan saling berdusta.

Selasa, 18 November 2008

Karena MerekaTak Mengerti

Saat itu, ketika kita merasa saling mengerti. Menikmati kehidupan dengan udara yang segar serta saling merindukan dengan berjalannya waktu. Mungkin kita terkadang merasa ragu dengan melihat masa depan yang pedih. Walau kita saling mengasihi, kita akan saling melukai. dengan perubahan-perubahannya, atau dengan kenyataan yang mungkin selalu tak sejalan.
Jika kau saat ini ada di sampingku kekasih, kukan memelukmu dan tak akan meninggalkanmu. walau kita berdua sadari bahwa kita berdua berbeda. Dengan keinginan kita berdua, untuk saling kembali melihat masa yang indah dulu. Saat dengan kebahagiaan dalam kenangan kita berdua, kita akan saling kembali dalam kenyataan.
sayang, jika malam itu kita saling merindu sehingga kita dapat saling menyakitai dalammimpi kita berdua. pernahkah kita berdua dapat saling memaafkan??? Dapatkah kita saling mengerti dan menyayangi jiwa kita yang luluh lantah oleh waktu.
Jika aku memohon saat ini, dapatkah kau membenarkan apa yang kita katakan dahulu???

Minggu, 02 November 2008

Pagi dan Kerinduanmu

Benarkah kita berdua sudah hilang? saat mereka mengucapkan segala keinginan dan hasrat mereka, pernah kah kita sedikit mengobatinya? Dengan kesadaran bahwa kita akan bertemu kembali. Saat itu ingatkah kau, apa yang ingin aku berikan padamu. Saat itu aku ingin menyerahkan diriku dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Kenangan dan harapan yang ternyata ada pada diri kita masing-masing, dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Saat itu aku pernah berharap untuk menghabiskan sisa hidup ini dengan cintamu sayangku. Dengan peluh dan penderitaan yang kau ikhlaskan padaku, atau dengan cinta kita berdua yang selalu aku idamkan. Saat itu aku berharap bisa menghirup udara pagi yang segar dengan mu sayangku. Memandang mentari saat sedih maupun saat senang.
Karena saat itu, kini kita berbeda. Jauh tanpa ada kendaraan yang mampu menjangkau kita berdua. Kita mungkin bisa saling cinta lagi, walau dengan kegilaanku atau dengan tekadku yang akan membunuhku secara perlahan.
Sayang, jika suatu saat nanti kau ingat padaku, aku hanya berharap teriakanmu yang akan menyampaikannya padaku. dengan buah hati kita yang lucu, atau dengan kegembiraan sahabat-sahabat kita saat dulu. Walau dengan perkataan ini aku tak akan mengembalikanmu, namun aku selalu berharap kau bisa mendengarnya.
Kau kini meninggalkanku dengan tangisanmu, sehingga selamanya ku tak akan bisa melupakanmu. Atau rasa marah kita berdua pada kenyataan yang selalu memisahkan jarak dengan perasaan yang merindukan kesegaran mentari pagi.
Saat ini kita merasakan semua yang terjadi, saat bersama kita atau saat berpisah kita. Ku merindukanmu sayangku. Dengan teriakanmu dan dengan kerinduanmu akan menemani malam kita, ketika semuanya berlalu dengan waktu yang mengerikan.
Ketakutanku kemudian menyapakau, menghadapkanku pada godaan kehinaan semata. Mereka tak akan mengerti apa yang akan terjadi atau apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian ku memalingkan kata-kata untuk merindukan mu. walau tak akan sampai, aku akan menjerit dengan hinaan ini.

Sabtu, 25 Oktober 2008

Surat Cintaku Padamu Kekasih

Selamat Malam Sayang
Kini kita saling tak mengerti dengan hati dan perasaan masing-masing. Kini kita tak lagi satu seperti dahulu. Adakah sedikit rindu kau padaku sayngan ku? saat malam ini tiba dengan hembusan malamnya, dengan rasa yang menghanyutkan angan ini. Kekasih, pernahkah kau sedikit mengerti saat kita saling satu dahulu? saat ku ungkapkan bahwa aku sangat mencintaimu, saat aku mabuk oleh waktu bersama dengan mu.
Kini mungkin malam yang hangat bersama mu hanya tinggal kenangan, kini segalanya berbeda. Dengan rasa yang mengerikan ini ku bersahabat baik dan ia tak ingin meninggalkan ku sendiri.
Sayang, jika kita dulu tak pernah berharap, mungkin kita akan saling mengasihi lagi. Dengan impian kita yang mulia atau segala penderitaan kita akan menjadi kenikmatan.
Ku ingin kau jadi miliku, hasrat cinta kasih dan tak berubah dan bersama.

Rabu, 22 Oktober 2008

Aku Pun Rindu Padamu



Saat malam tiba, saat ku coba membaca surat-surat lama darimu. Ku merasa kesendirian ini takan berakhir. Walau saat itu ku menyakiti diriku dengan tangisanmu. Ku meresa terhanyut dalam bayangmu sayangku. Sadarlah, dengan memandang malam ini bahwa di tempat yang jauh di sana ku juga merindukanmu. Ku harap dengan kesendirian ini,kita bisa saling mengerti keindahan cinta kita dan perasaan indahnya.
Saat itu, saat dimana terakhir ku memandangmu. Perasaan terbuay yang lama ku jelaskan padamu tak pernah sedikit pun terlupakan

Sisa-sisa mabuk ku belum hilang, pikiran ku melayang saat bayangmu menghadiriku dalam mimpi yang palsu itu. Saat itu ku benamkan diri ini dalam kepalsuan, karena entah seberapa besar rindu yang menyakitkan ini terus mengoyak hatiku. Ternyata semuanya palsu, dan aku tak sanggup mengakhirinya. Sebenar-benarnya apa yang ada kini tak lagi terbawa dalam hati. Kini yang ada hanya kerinduan yang mendalam, tangisan yang menyakitkan dan jalan-jalan yang tak jelas arah dan tujuannya.


Terima kasih sayangku, saat itu kau terima maaf itu dariku. Dengan menelan penyesalan, mungkin ku akan mati membusuk saat ini. Karena meninggalkan mu dalam sepi yang mencekam. Terima kasih sayangku, kau memaafkan cinta yang munafik ini. Walau sebenarnya kita takan saling satu selamanya. Kita akan saling tersakiti dengan kerinduan yang lama atau aku akan mati dalam kesendirian memandang langit gelap ini.
Sejujurnya ku katakan padamu sayangku. jika kau ada kini, ku akan memelukmu dan tak akan pernah ku lepaskan lagi, ku akan katakan bahwa ku mencintaimu selamanya, dan ku akan membawa mu ke tempat di mana kita akan selamanya bersama. Jika kita dapat bersama lagi seperti dulu, aku tidak akan membuat kau menangis padamu, aku akan berjanji tak akan meninggalkanmu dan selamanya kita akan saling berbicara kemesraan.

Kamis, 16 Oktober 2008

Aku Mencarimu Kekasih


Sore ini aku tak seperti biasa. Dalam rintihan sakit yang memilukan, kucoba mencarimu. Walau dalam sinar matahri yang sudah bosan itu ku coba berjalan di tengah kegelisahan ini. Saat itulah ku membayangkan kebaagiaan, jika saat nanti ku mampu menemukanmu dengan cinta kita dulu. kini ku mencoba berjlan,berjalan dan berjalan selama nyawa yang tersisa.

Sabtu, 11 Oktober 2008

Mungkin Ini bukan Cinta


Saat itu mungkin kita sudah pernah bersama, dengan harapan-harapan kita yang merekah bagaikan bunga. Saat itu mungkin kita sudah banyak terlupa oleh keraguan kita sendiri. Walau kini kita saling sendiri, ku pernah berfikir bahwa saat itu mungkin bukan cinta. Tapi, perasaan rindu untuk selalu di sampingmu sayangku.

Jalan yang tergenang air hujan saat itu masih terbayang di benak ku, perasaan itu terbeku dalam pikiran ini. Malam yang panjang dan menyesakan terpaksa harus di nikmati. saat itu harapan yang musnah menjadi duri yang menyakitkan hati ini, yang perlahan meluluhkan segala kenyataan. karena, hanya mimpi-mimpi indah yang menjadi harapan satu-satunya. Perasaan semuanya menyakitkan, yang tersisa kepingan kosong yang tak kunjung terisi karena saat itu ku hanya inginkanmu sayangku.


Saat ini mungkin semuanya telah berlalu, serentak dengan detak jantung dan kehidupan ini. Setelah lama terbayangkan ku makin tersakiti saat ini. Kau hadir dalam setiap mimpiku, membagi harapan dengan kehampaan dan kebohongan masa lalu. Hadir mu terlalu kejam sayangku, hadirmu membuat segalanya berubah, membalas segala kemunafikanku dan membuatku terpaksa di perbudak mimpi-mimpi dan kebohongan.

Saat ini, dengan hadirmu melupakan alam nyataku. merobek kembali luka dalamku, bukan sekedar dalam hati yang nyata namun dalam langkahku kau membuat ku terperangkap dalam kegelisahan ini. Walau dulu kita pernah saling mencinta, tapi kini kita adalah burung yang terbang tinggi dengan segala mimpinya. mengobarkan kenyataan dengan langkah yang saling tersakiti dan berbicara dengan tangisan yang sama seperti saat kita berpisah dulu.

Rabu, 08 Oktober 2008

Ku Lihat Cahaya di Wajahmu


Ku rindu padamu sayangku, ku terkadang merasa diri ini tersakiti oleh kenyataan bahwa kau bukan miliku. karena saat ini ku melihatmu sebagai mimpi yang tak mungkin ku miliki. Kuberharap dengan keagungan yang maha kuasa kita bisa bertemu dengan jutaan kebahagiaan di antara kita. Ku hanya ingin melihatmu dengan tatapan kebahagiaan sayangku. Ku hanya ingin melihatmu dengan cahaya indah seperti dulu lagi, yang ternyata walau ku tersakiti ku mampu tetap mencintaimu sayangku. Kini, dalam hatiku terbersit kata-katamu dulu, bahwa cinta kita akan abadi. Jauh saat ku ungkapkan cinta ini pertama kali pada mu, dengan ikhlas ku mampu memberikan kasih dan sayang ini.
Saat itu kita pernah saling mengatakan bahwa senyuman kita kan selalu bersama, rindu kita kan selalu bersama dan sedih kita akan selalu bersama sayangku. namun, kini ku sendiri. kita tak akan pernah mampu bersama, aku tak akan dapat apa-apa tanpa dengan mu. tahukah kau sayangku, dalam menjalani hari-hari ini rasa rindu itu selalu datang dengan rasa sakitnya. menghujam tubuhku hingga aku tak mampu berdiri, memeluku dengan erat dan tak mau pergi. Hingga tiba saat itu ku menelan dirinya sebagai kekasihku walau dalam penderitaan ini ku tak mampu meninggalkannya.
Ku melihat cahaya sayangku....
dalam wajahmu yang manis......
dalam langit yang hitam legam.....
bersama bintang-bintang.......
dengan tiba-tiba membawaku terbang......
dan menyampaikan semua salamku padamu......
karena kini ku berharap kita kan bertemu di kehidupan kelak......

Senin, 29 September 2008

Kekasih ku


Malam itu ku mencoba menghadirkanmu dalam mimpi. Aku berharap kau bisa hadir dan menemaniku dalam dunia yang tiada ini. Karena rasa sakit yang telah lama ku coba singkirkan itu kembali datang dan menyakitiku dengan rasa sepinya. Ku ingin kau di sampingku sayang ku, menemani langkah kehidupanku seperti dulu lagi. Memulihkan perasaan yang hancur berkeping ini. Walau harapanku hanya semu ku ingin kau kembali, berapapun taruhannya.
Saat itu aku kembali dengan cerita-cerita indah kita, menghirup keindahan malam dengan tanpamu sayangku. Ku percaya karena kau miliku walau tak selamanya. karena kau dulu hadir dalam hari-hariku. dan kau hadir dalam keputus asaanku.
Kemanakah kau saat ini?
semoga kelak nanti kau tiba dan hadir kembali dengan cintamu.
Semoga kelak nanti kau datang dengan senyuman manismu lagi.
Ku rindu padamu sayangku, ku rindu pada suaramu, ku rindu pada tawamu, ku rindu pada waktu saat-saat bersamamu dan ku rindu kembali untuk membalas kesalahanku sayangku.
Mungkin, pada saat itu ku akan mengakhiri segalanya.
Jika kita bersama, kita tak akan pernah terlupa oleh kenangan kita.
Kita akan menikmati hidup ini bersama, melukis keindahan kita sehari-hari.
dan melupakan masa kelam kita bersama.